Hadiri AVPN SEA Summit 2020, Wishnutama Ungkap Pentingnya Industri Kreatif

13 Februari 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wishnutama dalam Airlines Coordination Meeting di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf. Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Wishnutama dalam Airlines Coordination Meeting di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf. Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama mengungkapkan bahwa kolaborasi para pelaku industri kreatif mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di acara AVPN (Asia Venture Philantrophy Network) Social Investment Summit yang digelar di Conrad, Bali pada 12-14 Februari 2020.
ADVERTISEMENT
“Kreativitas selalu ada dalam darah kita. Sektor ekonomi kreatif di Indonesia tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Karena itu, sangat penting bagi kami untuk membangun ekosistem yang kondusif agar industri ini unggul,” ujar Wishnutama saat ditemui kumparan di Bali, Kamis (13/2).
Menparekraf Wishnutama Kusubandio memberikan sambutan pada acara AVPN Southeast Asia Summit 2020. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Ia juga mengatakan Indonesia adalah negara yang dinamis dan beragam dengan sejarah yang dalam, kaya budaya, dan pemandangan yang indah. Indonesia memiliki 17.000 pulau penuh potensi bersama dengan kreativitas dan keramahtamahan sebagai DNA kami.
Tama juga mengungkapkan harus memastikan dukungan yang dibutuhkan oleh industri akan terpenuhi. Contohnya, skema pembiayaan yang dapat diakses untuk usaha kecil dan menengah adalah kunci sukses untuk memelihara bisnis upstream.
“Kita setuju untuk memobilisasi banyak jenis modal investasi sosial dalam berbagai sektor dan memberikan peluang untuk kolaborasi modal. Ini adalah tentu memiliki dampak sosial yang berkelanjutan, dan akan berdampak berkelanjutan pertumbuhan industri kreatif di Indonesia,” imbuh Tama.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
Adapun, tujuan pertemuan ini adalah untuk memahami lebih dalam isu-isu kritis dan negara-negara di Asia Tenggara seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, pendidikan, dan lain sebagainya yang tentunya berkontribusi signifikan terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
“Karena itu, untuk menemukan peluang hebat kita perlu berkolaborasi melintasi sektor sehingga kami dapat membuat banyak ide atau solusi inovatif dan menggabungkan sumber daya kami untuk dampak ke depannya,” ungkap Wishnutama.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Ia juga optimis bahwa pada tahun 2045, Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia. Serta berkembang menjadi pasar terbesar ketiga dengan pasar kelas menengah yang sedang tumbuh.
Sebab Indonesia memiliki pasar yang paling menarik dengan populasi dari 270 juta orang, kebanyakan dari mereka para milenial.
AVPN merupakan perusahaan pendanaan berbasis di Singapura. Berkomitmen membangun komunitas investasi sosial berdampak tinggi di Asia. Meningkatkan aliran modal finansial, sumber daya manusia, dan intelektual ke sektor sosial dengan menghubungkan dan memberdayakan para pemangku kepentingan utama dari penyandang dana ke organisasi tujuan sosial yang mereka dukung.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio Foto: Dok. Kemenparekraf
Dengan lebih dari 600 anggota di 34 negara, AVPN mengkatalisasi gerakan menuju pendekatan strategis, kolaboratif, dan berfokus pada hasil untuk investasi sosial, memastikan bahwa sumber daya telah digunakan se-efektif mungkin untuk mengatasi tantangan sosial yang dihadapi saat ini dan di masa depan.
ADVERTISEMENT
“Akhirnya, kami berharap melalui kolaborasi ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan AVPN dapat menyatukan para pelaku industri untuk menyelesaikannya beberapa masalah dan tantangan terbesar di Asia khususnya Indonesia,” ujar Wishnutama.
Pemandangan di depan Hotel Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo, NTT. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
Pada kesempatan yang sama, Wishnutama juga memaparkan kebijakan nasional Pemerintah Indonesia telah menjadikan Pariwisata sebagai satu sektor utama pembangunan Indonesia.
Ia menambahkan untuk tahun 2020, fokus kami adalah pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
“Target kami bahwa pembangunan infrastruktur dasar akan selesai pada akhir 2020,” pungkas Wishnutama.